Sabtu, 26 Januari 2013

Contoh Pidato Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW

Bismillahirrahmaanirrahiim
Allohumma Solli 'ala Sayidina Muhammad Wa'ala Ali Sayidina Muhammad
Allohummaghfirli Waliwalidayya warhamhumma kama robbayani Sogiro

Sehubungan adanya permintaan dari rekan-rekan yang minta dibuatkan Pidato Ketua Panitia  Hari besar Islam ,maka oleh karena itu sekedar share dan mudah-mudah ada manfaatnya maka inilah contoh
 PIDATO LAPORAN KETUA PANITIA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Alhamdulillahirobbil 'alamin, wabihi nasta'in 'ala umuriddunya waddin, ashsholatu wassalamu'ala asrofil ambiyaa iwal mursalin wa'ala alihi washohbihi ajma'in. Robbisrohli sodri, wayassrili amri, wahlul uqdatammilisani yafqohu qouli, amma ba'du.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan para hadirin yang dirahmati Allah..
Terutama sekali marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat bersama-sama memperingati (Maulid Nabi Muhammad SAW /........ H dalam keadaan sehat, tanpa suatu halangan apapun

Sholat beruntaikan salam marilah senantiasa kita haturkan keharibaan Nabi besar Muhammad SAW dengan mencupakan sholawat "Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa'ala alihi sayyidina Muhammad". Mudah-mudahan dengan memperbanyak sholawat kepada beliau, bekenan beliau menolong kita di Yaumil Mahsyar kelak. Amin...

Bapak-bapak, ibu-ibu dan para hadirin yang dirahmati Allah..
Pertama, saya mengucapkan ribuan terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya untuk dapat menyampaikan laporan panitia atau sambutan dari panitia pelaksana peringatan  Maulid Nabi Muhammad SAW) ........................... H yang bertepatan dengan tahun .................Masehi.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan para hadirin yang dirahmati Allah..
Dalam kesempatan ini pula kami ucapkan terima kasih kepada para undangan yang telah sudi menghadiri acara yang kami selenggarakan ini. Selanjutnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak ustadz /Ustadzah ....................................... atas kesediaannya memenuhi harapan kami untuk dapat memberikan tausiah pada acara yang kami selenggarakan ini. Mudah-mudahan apa yang akan disampaikan nanti bermanfaat guna bagi kita semua.

Selanjutnya perlu kami sampaikan bahwa, terselenggaranya acara kita pada saat ini, berkat dukungan dari seluruh masyarakat yang berada di lingkungan ............................. Adapun penggalangan dana dilakukan dengan ...........................................
Hasil penggalangan dana yang terkumpul sebesar Rp......... dengan perincian sebagai berikut:

  • Dari .................................
  • Dari ..............................
  • Dari ......................
  • Dari para donatur atau para pengusaha sebesar .....
Dalam kesempatan ini kami selaku panitia mengucapkan terima kasih tak terhingga atas sumbangan yang telah diberikan. Semoga Allah melipat gandakan pahal dan semoga Allah menambah rezeki yang berlipat ganda pula kepada bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian.

Dengan terselenggaranya acara ini semoga persatuan dan kesatuan kita dimasa yang akan datang antara kita masyarakat yang berada di lingkungan........................  khususnya semakin erat, dan kita lebih mengutamakan kepentingan persatuan secara menyeluruh dari pada kepentingan kelompok atau golongan.

Selanjutnya, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh rekan-rekan pantia yang telah bekerja secara maraton mulai tanggal........................ sampai dengan saat ini yang tidak mengenal lelah. Semoga segala apa yang telah rekan-rekan perbuat, demi syiarnya agama Islam dan demi terselenggaranya acara ini mendapat ganjaran yang setimpal disisi Allah SWT.

Terakhir, kami tidak lupa mohon maaf atas segala kekurangan yang terjadi pada acara ini, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Demikianlah laporan dan kata sambutan yang dapat kami sampaikan, akhiru kalam wallahu muwafiqi ila iqwamittorriq, Assalamu'alaikum wr.wb

Mudah-mudahan bermanfaat




Jumat, 23 Desember 2011

Qur'an dan Hadits

 kewajiban bagi seluruh manusia  untuk Ibadah dalam Al-qu'an S.Adzariat : 56
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

 Kecuali pada seseorang apabila ada pada dirinya tiga hal atau salah satunya, maka menjadi tidak wajib beribadah,diantaranya:
1. Anak kecil hingga ia baligh
2. Orang tidur hingga ia bangun
3. Orang gila hingga ia sadar. (HR. Abu Daud)

Senin, 28 November 2011

HAKIKAT KEHIDUPAN DAN KEMATIAN

Perhatikanlah surat dari yang menciptakan kita Allah SWT pada Surat Al Imran ayat 145 ini :






"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. "

Dengan surat ini kita jadi tahu bahwa  kita hidup dan mati sudah ditentukan waktunya,jadi manfaatkanlah hidup ini dengan sebaik-baiknya,yaitu dengan berusaha menjalankan hidup ini sesuai dengan yang diinginkan oleh yang memberi hidup ( yang menciptakan kita )  Allah SWT, yaitu  QS.Ad-Dzariat Ayat 56

              


"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. "

Tegakkanlah kebenaran jangan takut karena kematian sudah ditentukan waktunya
jangan lari dari menegakkan kebenaran karena takut kematian
mati dijalan Allah adalah kehidupan yang sesungguhnya
mati meninggalkan jihad di jalan Allah adalah kebodohan dan kekonyolan yang membuat kita tersiksa selamanya  (neraka)

Carilah kebaikan hidup di akhirat yang kekal  pasti Allah berikan kebaikan hidup di dunia dan Akhirat 





142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad[232] diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

Sekian dulu yah nanti di sambung lagi
Wassalam
Semoga Allah memberi pertolongan kepada kia semua untuk selalu ada dalam JalanNya,Aamin
Almujahidin2010@yahoo.co.id









Rabu, 16 November 2011

Kesuksesan sesungguhnya

Kesuksesan/kemenangan  yang sesungguhnya berasal dari Allah
Kesuksesan hanya dapat diperoleh dengan kesungguhan,kesabaran,dan ketaqwaan kepada Allah
Kesuksesan  akan terasa apabila - kita sudah menyerahkan secara total segala permasalahan hidup
                                                     pada Allah SWT
                                                  _ Keimanan sejati tidak tergantung pada sebab dan akibat

Mari renungkan petunjuk dari sang maha pencipta Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada  seluruh MakhlukNya :

Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. ( QS. Al-Imran :125 )

Musa berkata kepada kaumnya, "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa."Al-'A`raf 7:128 

Mereka berkata, "Apakah engkau benar-benar Yusuf?" Dia (Yusuf) menjawab, "Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik." Yusuf 12:90

Minggu, 11 September 2011

al-qur'an

Manfaat Membaca dan Mempelajari AlQuran

PENDAHULUAN
Membaca merupakan upaya untuk membantu perkembangan otak. Dengan membaca, otak atak menyimpan banyak informasi yang akan terus disimpan sampai mereka membutuhkan informasi itu. Membaca juga dapat membantu kita untuk terus mencari sesuatu yang baru dan menarik karena setiap yang kita baca akan memberikan informasi-informasi penting yang akan berguna dalam kehidupan kita.
Membaca tidak saja dengan buku, dengan melihat kejadian alam sekitar pun kita telah membaca. Mata adalah kunci untuk kita bisa melihat dan membaca apa saja yang terjadi di sekitar kita. Tapi, bagaimana dengan membaca Al-Qur’an? Apa manfaat yang kita dapatkan dengan membaca Al-Qur’an? Berikut akan dijelaskan manfaat dari membaca Al-Qur’an.

PEMBAHASAN
Manfaat Membaca Al-Qur’an dalam Kehidupan
Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw untuk mengeluarkan umat manusia dari kegelapan dan kebodohan menuju cahaya Islam, sehingga menjadi benar-benar umat yang baik dan terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Diantara ciri khas atau keistimewaan yang dimiliki Al-Qur’an adalah ia bisa memberi syafa’at pada hari kiamat pada orang-orang yang membacanya dan mengkajinya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abi Umamah Al Bahimah, bahwa Rasulullah Saw bersabda, yang artinya: “Baca Al-Qur’an, ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepadanya.” (H.R. Muslim)
Al-Qur’an yang merupakan wahyu Allah Swt yang paling mulia, senantiasa telah memberikan banyak hikmah dan manfaat bagi kita yang ingin mempelajarinya. Karena kita sebagai hamba Allah Swt yang beriman hendaknya kita menunaikan kewajiban kita untuk membaca, mempelajari dan memaknai setiap ayat-ayat Al-Qur’an. Karena dengan hal itu kita akan mendapatkan banyak manfaat yang diperoleh dari mempelajari kitab suci Al-Qur’an.
Bacaan Al-Qur’an umumnya memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan lain-lain.

Berikut ini adalah penjelasan beberapa manfaat dari membaca Al-Qur’an :
1. Mengurangi Ketegangan (stres)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ahmad Al Qadhi, direktur utama Islamic Muslim for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat sekaligus konsultan ahli sebuah klinik di Panama City, Florida menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur’an menimbulkan efek relaksasi hingga 65%. Al-Qur’an juga memiliki pengaruh positif yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegangan (stres).
2. Meningkatkan Kesehatan Mental
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kazemi dkk yaitu dengan cara mendengarkan Al-Qur’an selama 15 menit 3 kali seminggu selama 4 minggu berturut-turut yang diperdengarkan melalui tape recorder. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan mendengarkan Al-Qur’an telah meningkatkan kesehatan mental si pendengar.
3. Mencegah dan Mengatasi Kepikunan
Membaca Al-Qur’an secara rutin dapat meningkatkan daya ingat dan fungsi kerja otak kita karena secara spiritual Al-Qur’an merupakan kumpulan wahyu yang sempurna yang menenangkan jiwa, meningkatkan keyakinan, dan menyeimbangkna hidup manusia. Energi positif dari ayat-ayat Allah Swt ini dapat menjadi nutrisi otak yang paling berharga dari sebuah obat.
Selain ketiga manfaat diatas, terdapat pula manfaat dari membaca Al-Qur’an yang dikutip dari sebuah artikel yang ditulis oleh Agus Syafii pada tanggal 28 November 2010 dengan judul “Manfaat Membaca Al-Qur’an”, bahwa membaca Al-Qur’an bagaikan saringan kelapa yang kotor yang ditaruh dibawah kran air yang mengucur deras, maka saringan tersebut menjadi bersih luar dan dalam karena telah tersiram air.
Terdapat pula dalam artikel yang lain dengan judul “Kenapa Musti Baca Al-Qur’an Sih? Kan Kita Tidak Tahu Bahasa Arab!”, bahwa membaca Al-Qur’an bagaikan membawa air dalam keranjang batu bara, semakin kita berusaha membawa air dengan keranjang yang kotor itu, maka semakin bersih pula keranjang yang dipakai untuk membawa air itu.
Kedua perumpamaan diatas menjelaskan kepada kita bahwa dengan membaca Al-Qur’an jasmani dan rohani kita akan bersih dari sifat dan sikap yang buruk.
Berdasarkan pengalaman salah seorang hamba Allah Swt yang beriman, dia telah menemukan banyak manfaat dalam hidupnya yang diperoleh dari membaca Al-Qur’an, , diantaranya yaitu:
• Motivator dan penyemangat
• Allah menegur diri kita pada setiap ayat-ayat-Nya
• Memberikan kedamaian dan ketenangan. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 :
Artinya, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
• Senantiasa selalu ingat Allah Swt dan kembali kepada-Nya
• Selalu berada dalam kecukupan akan nikmat Allah Swt
• Menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia
• Memperbanyak ilmu
• Selalu mengambil manfaat dari setiap peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekelilingnya
• Membuatnya selalu ingin beramal, kreatif, inovatif dan produktif
• Selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan
• Selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk
• Selalu berada dalan lindungan dan penjagaan Allah Swt

Manfaat Mempelajari Ayat-Ayat Al-Qur’an
Jika kita pelajari makna dari setiap ayat yang telah kita baca, kita akan menemukan berbagai manfaat yang diperoleh dari membaca. Misalnya, terdapat ayat yang menjelaskan bagaimana Allah Swt menciptakan langit dan bumi, dengan begitu kita secara spontan akan berfikir tentang penciptaan Allah Swt tersebut. Dengan hal ini, otak kita akan berfungsi dengan baik untuk merenungkan hal-hal yang positif yang dapat memberikan manfaat untuk kita. Sebagaimana Firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 164 :
Artinya, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
Selain kita dapat memperoleh manfaat lewat ayat-ayat Allah tentang bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi, kita juga dapat mengetahui tentang manfaat shalat, sebagaimana Firman Allah Swt dalam surat Thaha ayat 132 :
Artinya, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Dalam ayat tersebut terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam shalat, yaitu:
• Shalat menanamkan sikap selalu dekat dengan Allah Swt
• Shalat menanamkan sikap disiplin
• Shalat menanamkan sikap kebersamaan
• Shalat menanamkan sikap selalu bersih
• Shalat menanamkan sikap patuh kepada atasan
• Shalat menanamkan sikap paduli terhadap bawahan

Waktu Meditasi Dengan Al-Qur’an
Pada hakikatnya tidak ada waktu yang makruh untuk membaca/meditasi Al-Qur’an, hanya saja memang ada beberapa dalil yang menerangkan bahwa ada waktu-waktu yang lebih utama dari waktu-waktu yang lainnya untuk membaca Al-Qur’an. Waktu-waktu tersebut adalah:

1. Dalam Shalat
An-Nawawi berkata; “waktu-waktu pilihan yang paling utama untuk membaca Al-Qur’an ialah dalam shalat.”
Al-Baihaqi meriwayatkan dalam Asy-Syu’ab dari Ka’ab r.a. ia berkata; “Allah telah memilih negeri-negeri, maka negeri-negeri yang lebih dicintai Allah ialah negeri al Haram (Mekkah). Allah telah memilih zaman, maka zaman yang lebih dicintai Allah ialah bulan-bulan haram. Dan bulan yang telah dicintai Allah ialah bulan Dzulhijjah. Hari-hari bulan Dzulhijjah yang lebih dicintai Allah ialah sepuluh hari yang pertama. Allah telah mimilih hari-hari, maka hari yang lebih dicintai Allah ialah hari Jum’at. Malam-malam yang lebih dicintai Allah ialah malam Qadar. Allah telah memilih waktu-waktu malam dan siang, maka waktu yang lebih dicintai Allah ialah waktu-waktu shalat yang lima waktu. Allah telah memilih kalam-kalam (perkataan), maka kalam yang dicintai Allah adalah lafadz ‘La Ilaaha illallah wallahu akbar wa subhanallahi wal hamdulillah’.”

2. Malam Hari
Waktu-waktu yang paling utama untuk membaca Al-Qur’an selain waktu shalat adalah waktu malam, sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Ali Imran ayat 113 :
Artinya, “Di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat).”
Waktu malam ini pun dibagi menjadi 2, yaitu antara waktu Maghrib dan Isya dan bagian malam yang terakhir.
3. Setelah Subuh
Setelah subuh merupakan waktu yang utama untuk membaca Al-Qur’an, karena pada waktu itu suasana masih terasa sepi dan baik sebelum kita melakukan aktivitas.

PENUTUP
Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu metode dalam mengatasi masalah hati. Membaca Al-Qur’an senantiasa menjadikan hati kita lebih tenang dan damai, karena dengan membaca Al-Qur’an secara tidak langsung kita sedang menghadap Allah Swt. Sebagaimana dalam firman Allah Swt Q.S. Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya, “hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” Oleh karena itu, perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan mengkaji ayat-ayat-Nya agar hati kita menjadi lebih tenang dan tentram.
Dalam sebuah hadits juga dikatakan, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (H.R. Bukhari). Maka dari itu, hendaknya kita sebagai hamba Allah Swt yang beriman agar selalu mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkan apa-apa yang kita peroleh dari mempelajari Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.




Sumber :http://ratih-nurafriani.blogspot.com/2011/03/manfaat-membaca-dan-mempelajari-alquran.html

KEMBALILAH ANAKKU




 

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam (Q: S : 2 : 132 )

Lihatlah Video ini : jadikanlah pelajaran bagimu 



Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.


Allah ta’ala berfirman,
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً
“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab: 40)

Allah ta’ala juga berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)

Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Allah ta’ala berfirman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)

Allah ta’ala mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi Allah dengan memeluk agama ini.
Allah berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعاً الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِـي وَيُمِيتُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Katakanlah: Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah bagi kalian semua, Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf) yang telah beriman kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia supaya kalian mendapatkan hidayah.” (QS. Al A’raaf: 158)

Di dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda yang artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangannya. Tidaklah ada seorang manusia dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang beragama Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak mau beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk salah seorang penghuni neraka.”

Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang beliau bawa dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran saja. Oleh sebab itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai orang yang beriman terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia membenarkan ajaran yang beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama yang terbaik.

Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun. Allah ta’ala berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِناً
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai pembenar kitab-kitab yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)

Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat dan masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa, tempat dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa, tempat dan masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.
Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya.

Allah ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Dia lah Zat yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Petunjuk dan Agama yang benar untuk dimenangkan di atas seluruh agama-agama yang ada, meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (QS. Ash Shaff: 9)

Allah ta’ala berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Allah benar-benar telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman serta beramal salih diantara kalian untuk menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di atasnya. Dan Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, sebuah agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut yang sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram, mereka menyembah-Ku dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur: 55)

Agama Islam adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan syariat/hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkannya:
  1. Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan.
  2. Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.
  3. Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.
  4. Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.
  5. Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.
  6. Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang perbuatan durhaka kepada mereka.
  7. Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.
  8. Islam memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tetangga dan melarang bersikap buruk kepada mereka.
Secara umum dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak yang mulia dan melarang akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala macam amal salih dan melarang segala amal yang jelek.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberikan nafkah kepada sanak kerabat. Dan Allah melarang semua bentuk perbuatan keji dan mungkar, serta tindakan melanggar batas. Allah mengingatkan kalian agar kalian mau mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)
***
Diterjemahkan dari Syarh Ushul Iman, hal. 5-8, Penerbit Darul Qasim
Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah
Diterjemahkan oleh: Abu Muslih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id

Semoga bermanfaat.